Friday, August 2, 2013

Buat yang mau mudik lebaran dan mau beli TV, bingung beli TV LCD, LED atau Plasma
Nih ada review yang bagus
http://onestopelectronic.com/content/13-lcd-led-atau-plasma

LCD vs. LED vs. Plasma

Salah satu keputusan paling sulit dalam membeli HDTV adalah menentukan jenis teknologi layar seperti apa. Tiga teknologi layar yang paling populer adalah LCD, LED, dan Plasma. Pemilihan tipe layar ini akan sangat berpengaruh besar kepada Anda. Bayak orang yang tidak tahu akan bedanya tiga teknologi layar ini, dan banyak orang juga yang tidak terlalu memperhatikannya.
Di bawah ini adalah tabel perbandingan LCD, LED, dan Plasma.
LCDLEDPlasma
Sangat terang Sangat terang Warna hitam yang dalam
Tipis dan ringan Sangat tipis dan ringan Relatif lebih murah
Teknologi lama, akan tergantikan oleh LED Konsumsi daya rendah Tidak ada “motion blur”
Warna hitam tidak dalam Warna hitam tidak terlalu sempurna Konsumsi daya lebih tinggi
Mempunyai “motion blur” “Motion blur” pada model low end Tidak cocok untuk ruangan dengan cahaya langsung
  Backlight uniformity problem (warna backlight tidak seragam) Sedikit berbunyi
Masing - masing panel mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri dan tidak ada satu pemenang yang jelas. Hal ini tergantung pada kebutuhan pelanggan. Memang beberapa teknologi seperti LCD dengan lampu CCFL akan digantikan oleh LED, namun sebenarnya mereka mempunyai sistem kerja yang sama, hanya saja LED mempunyai kualitas lampu yang lebih baik.
Plasma TV mempunyai kualitas gambar yang paling bagus diantara ketiga panel, dan juga lebih murah. Namun, Plasma TV tidak bisa terlalu terang dan hanya dapat di gunakan di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung. Salah satu kekurangan Plasma TV juga adalah suara dengung jika di perhatikan. Tapi jika Anda hanya mengejar image quality tanpa mempertimbangkan hal yang lain, sudah pasti Plasma adalah pilihan yang tepat bagi Anda.
LED TV mempunyai gambar yang tidak sebagus Plasma, tapi sudah sangat cukup untuk orang pada umumnya. LED TV juga mempunyai banyak kelebihan lain seperti beratnya yang ringan dan konsumsi daya yang rendah, sehingga lebih praktis untuk di gunakan di banyak tempat; itulah yang membuat LED TV menjadi best seller.
Tabel dibawah akan menjelaskan perbedaan yang lebih detail antara LCD, LED, dan Plasma.
 PerbandinganLCDLEDPlasma
Masa hidup  Sedang Terbaik   Baik
Konsumsi daya  Baik  Terbaik  Kurang baik
Average Viewing Angle 37°  37°  70°
Average Black Luminance  0.15 cd/m2  0.15 cd/m2  0.05 cd/m2
 Average White Luminance  250 cd/m2  250 cd/m2  100 cd/m2
 Motion Blur  Kurang baik  Baik  Terbaik
 Tahun Pertama di pasarkan  1988  2008  1997
 Size  < 45"  Semua Antara 40" - 65" 

PLASMA TV

 Panel plasma bekerja dengan cara mengeluarkan gas (Xenon dan Neon) dan mengubah mereka menjadi plasma. Pada keadaan ini, elekron gas akan memancarkan sinar ultraviolet yang tidak terlihat. Sinar ultraviolet ini di serap dan di pancarkan kembali oleh gas fosfor dalam bentuk cahaya di setiap pixelnya. Cahaya yang dikeluarkan dari gas ini berwarna merah, biru, dan hijau (RGB).
Karena setiap pixel memancarkan cahaya sendiri, maka hitam yang dihasilkan oleh Plasma sangat sempurna. Saat gambar memancarkan warna hitam, pixel yang bersangkutan tidak akan memancarkan cahaya sama sekali. Berbeda dengan panel LED dan LCD yang akan tetap memancarkan cahaya berwarna hitam. Selain itu, Plasma juga tidak mempunyai "motion blur" karena begitu pixel yang bersangkutan tidak harus mengeluarkan cahaya, maka pixel tersebut tidak akan mengeluarkan cahaya, tidak seperti LED dan LCD yang mempunyai semacam delay "light trail" yang membuat "motion blur".

LED TV

Layar LED mempunyai sumber cahaya di belakang layar. LED dan LCD TV sebenarnya mempunyai picture quality yang sama. Yang berbeda hanyalah tipe lampu yang digunakan, jika LCD TV memakai CCFL (tube), LED menggunakan lampu LED (Light Emiting Diode). Ada tiga konfigurasi LED yang biasa digunakan, yaitu Full Array, Edge Lit, dan Direct Lit.

Full Array LED  Edge Lit LED  Direct Lit
 Metode ini dianggap sebagai metode terbaik untuk TV LED, namun jenis LED ini susah untuk ditemukan.
Pada Full Array LED, lampu LED di distribusikan secara merata dibelakang seluruh layar.  Ini menghasilkan backlight yang lebih seragam dan dapat menggunakan teknik "local dimming" secara lebih efektif, karena dapat mengubah luminositas hanya bagian tertentu dari layar.
 Ini adalah metode paling umum untuk TV LED.
Edge Lit LED menggunakan lampu LED yang ditempatkan di satu sisi layar. Tergantung model, biasanya LED ditempatkan di sisi atau bawah. Namun, hal ini dapat menyebabkan problem karena biasanya satu sisi layar akan menjadi lebih terang. Hal ini disebut sebagai "flashlighting" dan dapat dilihat dengan jelas pada tempat yang gelap.
Metode ini biasa ditemukan di TV LED low end.
Mirip dengan dull array LED, lampu LED ditempatkan di belakang layar. Namun, ada kalanya dimana keterangan tidak dapat diatur sebagaimana Full Array LED, dikarenakan jumlah LED yang kurang. Akibatnya, contast gambar akan berkurang.


PICTURE QUALITY

Kualitas gambar adalah menjadi salah satu yang terpenting dalam memilih televisi. Ada banyak faktor yang membuat sebuah kualitas gambar itu bagus, yaitu viewing angle, tingkat warna hitam, tingkat warna putih, warna yang akurat, dan minimal motion blur. Berikut adalah perbedaan panel mana yang mempunyai kualitas gambar terbaik.

Viewing Angle


Black Level

Di sini adalah are unggulan Plasma TV. Pada pixel hitam, plasma TV hampir tidak mengeluarkan cahaya. Ini dikarenakan Plasma TV mempunyai pixel yang individual dan tidak bergantung satu sama lain. LED TV bergantung kepada sumber cahaya yang menyinarkan (Full Array LED TV mempunyai hitam yang lebih dalam di banding LED TV lainnya). Jika Anda sering menonton TV di tempat yang gelap, maka perbedaan warna ini akan lebih terlihat lagi. Gambar di bawah akan menjelaskan bagaimana bedanya hitam pada Plasma TV dan hitam pada LED TV (jika Anda tidak bisa melihat perbedaannya, Anda dapat mencoba menggelapkan lampu di ruangan).

Typical LED TV 

 Typical Plasma TV


Brightness

White Luminance
LED 250 cd/m2
Plasma 100 cd/m2
Tabel diatas menjelaskan bagaimana LED jauh lebih terang di banding Plasma TV. Ini dikarenakan LED TV mempunyai sumber cahaya di belakang panel yang menerangkan pixel, sehingga keterangan LED TV hampir tidak mempunyai batas, tergantung kekuatan dari lampu tersebut. Plasma TV membuat cahaya dengan cara lain, yaitu dengan gas fosfor, yang lemah dalam membuat cahaya. Maka dari itu LED TV sangatlah nyaman untuk di tonton walaupun Anda berada di ruangan yang terang sekalipun.

Motion Blur

Biasanya motion blur adalah problem yang terdapat pada TV LED dan LCD low end. Ini terjadi ketika sebuah pixel tetap menyala ketika sudah seharusnya mati. Pixel tidak berganti secepat gambar, membuat gambar pada TV terlihat blur. Berikut adalah animasinya.

Plasma TV tidak mempunyai problem dengan motion blur, karena pixel berhenti mengeluarkan cahaya secara cepat ketika listrik tidak dialirkan ke pixel tersebut.

Power Consumption

Selain kualtias gambar, daya konsunsi listrik juga sangat penting untuk diperhatikan dalam memilih TV. Berikut adalah chart perbedaan pengunaan listrik pada ketiga metode panel.

Plasma TV mempunyai konsumsi daya yang jauh diatas LED dan LCD. Plasma TV lebih boros karena sistem dari panel itu sendiri yang mewajibkan untuk menggunakan lebih banyak listrik agar warna gas fosfor yang di keluarkan semakin terang. LED mempunyai konsumsi daya yang sangat rendah karena menggunakan sebuah susunan lampu yang di bagi secara rata untuk menghidupi sebuah TV.

 

Apa kegunaan utama TV Anda?

Pemilihan TV yang tepat biasa juga tergantung kepadaan penggunaan utama TV. Ada 3 tipe kegunaan utama, yaitu untuk menonton film, tayangan olah raga, dan gaming. Tabel dibawah adalah penjelasan tentang spesifikasi TV yang harus anda perhatikan:
Movie WatchingSportsGaming
1080p/24p Playback Resolusi1080p dengan refresh rate tinggi  Input lag yang rendah,
*klik disini untuk informasi lebih lanjut *klik disini untuk informasi lebih lanjut  *klik disini untuk informasi lebih lanjut

Movie Watching

Bagi pengguna yang gemar nonton film, maka sudah wajib kalau mempunyai TV dengan resolusi 1080p atau setara dengan Full HD. Semakin tinggi resolusi, maka akan semakin detail pula gambar anda ditampilkan di TV. Namun banyak yang mengira bahwa refresh rate yang lebih tinggi akan menghasilkan gambar yang lebih halus pula. Anggapan ini adalah anggapan yang sering kali salah. Alasan mengapa 24p playback adalah "surga" bagi para pecinta film adalah karena hampir semua film yang beredar di pasar (kecuali The Hobbit yang di shoot di 60p -- namun banyak bioskop yang tetap memutar di 24p karena tidak mempunyai alat yang memadai) di shooting pada 24p. Yang artinya di shoot dengan kecepatan kamera 24 frame per second. Blu-Ray dan DVD juga mengikuti format 24p, sehingga bila di putar kembali di TV dengan 24p playback, setiap frame akan terputar dengan baik. TV yang dapat memutar 24p biasanya adalah TV dengan refresh rate 100Hz (100Hz = 100 frame per second) yang di lengkapi dengan fitur 96Hz refresh rate (96Hz / 24p = 4Hz per frame). Dengan 96Hz, maka setiap 4Hz akan memutar 1 frame. Beda dengan TV dengan refresh rate 60Hz, karena 60Hz/24p adalah 2.5Hz/p. Artinya adalah setiap frame akan ditayangkan 2 kali dan 3 kali secara berurutan. Penjelasannya adalah sebagai berikut.

Jika anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang refresh rate, anda dapat ke guide kami tentang refresh rate dengan klik disini.

Sports

Bagi penggila olah raga, playback 24p tidak lagi diperlukan, karena semakin tinggi refresh rate, biasanya akan semakin bagus pula kualitas gambarnya. Karena acara olahraga biasanya di rekam di 25p/30p, maka kita tidak perlu khawatir dengan 24p playback, karena semakin tinggi refresh rate akan semakin tajam pula gambar yang dihasilkan. Dengan refresh rate yang tinggi, maka ada istilah "motion interpolation". Artinya adalah jika TV kita 100Hz, dan acara olahraga di rekam pada 25p, maka TV akan secara otomatis menambahkan frame "palsu" di tengah frame tersebut. Tidak seperti Movie Mode yang biasanya 1 frame akan diulang sampai4 kali, dalam Sports Mode, antara frame 1 dan frame 2 akan disisipkan frame tambahan yang di hasilkan oleh processor TV itu. Dalam sports mode, "motion interpolation" sangat baik karena gerakan dalam olahraga adalah gerakan yang lebih natural di banding film, maka processor TV dapat membut frame plasu yang lebih bagus. Hasilnya adalah transisi antar frame yang lebih smooth dan enak untuk dipandang. Contoh:
Movie Mode: [Frame 1: Original]--[Frame 1: Original]--[Frame 1: Original]--[Frame 1: Original]--[Frame 2: Original]--[Frame 2: Original]--[Frame 2: Original]--[Frame 2: Original].
Sports Mode: [Frame 1: Original]--[Frame 1.1: Generated]--[Frame 1.2: Generated]--[Frame 1.3: Generated]--[Frame 2: Original]--[Frame 2.1: Generated]--[Frame 2.2: Generated]--[Frame 2.3: Generated]

Dari gambar diatas, Anda dapat melihat bahwa televisi akan mengeluarkan frame yang tadinya tidak ada, dan membuat playback menjadi lebih mulus.

Gaming

Untuk penggunaan gaming, hal yang paling penting untuk diperhatikan adalah input lag. Hal lain seperti refresh rate dan contrast tidak lagi terlalu penting. Karena walaupun gambar yang di tampilkan bagus, jika input lag sudah diatas rata-rata, televisi tersebut sudah kurang baik dipakai untuk gaming (terutama untuk First Person Shooting). Berikut adalah contoh apa yang disebut dengan input lag dan bagaimana Game Mode dapat dipakai untuk mengurangi input lag.
*Penjelasan diatas dikutip dari rtings.com dengan izin mengutip yang telah diberikan untuk OneStopElectronic dari pihak RTINGS.com. Link back: www.rtings.com

No comments:

Post a Comment